Minggu, 31 Juli 2011

PENYAKIT LEMAH JANTUNG

Apakah lemah jantung?
Lemah jantung adalah keadaan bila jantung tidak dapt mengepam jumlah darah yang cukup ke anggota badan
Apakah penyebab terjadi lemah jantung ?
Lemah jantung boleh terjadi akibat
Fungsi jantung rosak spt serangan jantung, darah tinggi
Lebih tekanan pada jantung spt valvular regurgitation
Sekatan aliran darah dari jantung spt aortic stenosis
Penyakit yang mengakibatkan pertambahan aliran darah spt anaemia
Kelemahan pengisian jantung spt pericarditis
Gangguan degupan jantung spt arrythmias

Apakah tanda-tanda lemah jantung ?
Keletihan
Mengah
Pembesaran hati dan jantung
Sembab
Perut membesar
Tidak boleh tidur menelentang

Apakah pemeriksaan yang akan doktor lakukan ?
ECG ECHO CXR
Ujian fungsi hati (LFT)
Urea dan elektrolits
dan beberapa ujian lain

Apakah rawatan untuk lemah jantung?
Rawatan umum
Mengurangkan aktiviti fizikal.
Amalan pemakanan baik spt kurang makan, kurang garam
Rawatan ubatan
Diuretics - Untuk keluarkan lebihan air badan
Vasodilator -
Inotropic -menguatkan degupan jantung
Pembedahan
Pemindahan jantung
Kualiti hidup bertambah

BRONKITIS


Bronkitis kronis paling sering disebabkan oleh merokok, selain itu dapat juga disebabkan oleh pencemaran udara dalam waktu lama, misalnya cemaran kimia & debu di udara. Asap rokok atau pencemaran udara menyebabkan peradangan pada saluran nafas yang dalam waktu lama akan menyebabkan bronkitis kronis.
Kerusakan paru yang disebabkan oleh bronkitis kronis dapat terlihat pada pemeriksaan penunjang seperti tes fungsi paru, foto rontgen dada, & tes darah, yang biasanya diminta oleh dokter.
GEJALA DAN KELUHAN
Keluhan dan gejala-gejala klinis Bronkitis kronis adalah sebagai berikut: 
  • Batuk dengan dahak atau batuk produktif dalam jumlah yang banyak. Dahak makin banyak dan berwarna kekuningan (purulen) pada serangan akut (eksaserbasi). Kadang dapat dijumpai batuk darah.
  • Sesak napas. Sesak bersifat progresif (makin berat) saat beraktifitas.
  • Adakalanya terdengar suara mengi (ngik-ngik).
  • pada pemeriksaan dengan stetoskop (auskultasi) terdengar suara krok-krok terutama saat inspirasi (menarik napas) yang menggambarkan adanya dahak di saluran napas.
Secara klinis, Bronkitis kronis terbagi menjadi 3 jenis, yakni:
  1. Bronkitis kronis ringan ( simple chronic bronchitis), ditandai dengan batuk berdahak dan keluhan lain yang ringan.
  2. Bronkitis kronis mukopurulen ( chronic mucupurulent bronchitis), ditandai dengan batuk berdahak kental, purulen (berwarna kekuningan).
  3. Bronkitis kronis dengan penyempitan saluran napas ( chronic bronchitis with obstruction ), ditandai dengan batuk berdahak yang disertai dengan sesak napas berat dan suara mengi.
PENGOBATAN
Penatalaksanaan Bronkitis kronis dilakukan secara berkesinambungan untuk mencegah timbulnya penyulit, meliputi:
  • Edukasi, yakni memberikan pemahaman kepada penderita untuk mengenali gejala dan faktor-faktor pencetus kekambuhan Bronkitis kronis.
  • Sedapat mungkin menghindari paparan faktor-faktor pencetus.
  • Rehabilitasi medik untuk mengoptimalkan fungsi pernapasan dan mencegah kekambuhan, diantaranya dengan olah raga sesyuai usia dan kemampuan, istirahat dalam jumlah yang cukup, makan makanan bergizi.
  • Oksigenasi (terapi oksigen)
  • Obat-obat bronkodilator dan mukolitik agar dahak mudah dikeluarkan.
  • Antibiotika. Digunakan manakala penderita Bronkitis kronis mengalami eksaserbasi oleh infeksi kuman ( H. influenzae, S. pneumoniae, M. catarrhalis). Pemilihan jenis antibiotika (pilihan pertama, kedua dan seterusnya) dilakukan oleh dokter berdasarkan hasil pemeriksaan.

Para penderita Bronkitis kronis seyogyanya periksa dan berkonsultasi ke dokter manakala mengalami keluhan-keluhan batuk berdahak dan lama, sesak napas, agar segera mendapatkan pengobatan yang tepat.

#sumber: dari berbagai sumber

DAMPAK ROKOK TERHADAP JANTUNG


        Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan penyakit jantung koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, WHO melaporkan lebih dari setengah (6 juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana 2,5 juta adalah penyakit jantung koroner dan 1,5 juta adalah stroke. Survei Depkes RI tahun 1986 dan 1992, mendapatkan peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari 9,7 persen (peringkat ketiga) menjadi 16 persen (peringkat pertama).
        Merokok menjadi faktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh darah otak dan perifer.
        Asap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap samping (side stream smoke). Asap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas, yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasif.
        Telah ditemukan 4.000 jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 40 jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan racun ini lebih banyak didapatkan pada asap samping, misalnya karbon monoksida (CO) 5 kali lipat lebih banyak ditemukan pada asap samping daripada asap utama, benzopiren 3 kali, dan amoniak 50 kali. Bahan-bahan ini dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
       Umumnya fokus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan CO. Kedua bahan ini, selain meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard) sehingga merugikan kerja miokard.
        Nikotin mengganggu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak bagian tubuh lainnya. Nikotin mengaktifkan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) ke dinding pembuluh darah.
         Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. CO menggantikan tempat oksigen di hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan mempercepat aterosklerosis (pengapuran/penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, CO menurunkan kapasitas latihan fisik, meningkatkan viskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
        Nikotin, CO, dan bahan-bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah. Di samping itu, asap rokok mempengaruhi profil lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok, kadar kolesterol total, kolesterol LDL, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan kolesterol HDL lebih rendah.

DAMPAK ROKOK TERHADAP PARU-PARU

        Merokok dapat menyebabkan perubahan struktur dan fungsi saluran napas dan jaringan paru-paru. Pada saluran napas besar, sel mukosa membesar (hipertrofi) dan kelenjar mucus bertambah banyak (hiperplasia). Pada saluran napas kecil, terjadi radang ringan hingga penyempitan akibat bertambahnya sel dan penumpukan lendir. Pada jaringan paru-paru, terjadi peningkatan jumlah sel radang dan kerusakan alveoli.
Akibat perubahan anatomi saluran napas, pada perokok akan timbul perubahan pada fungsi paru-paru dengan segala macam gejala klinisnya. Hal ini menjadi dasar utama terjadinya penyakit obstruksi paru menahun (PPOM). Dikatakan merokok merupakan penyebab utama timbulnya PPOM, termasuk emfisema paru-paru, bronkitis kronis, dan asma.
        Hubungan antara merokok dan kanker paru-paru telah diteliti dalam 4-5 dekade terakhir ini. Didapatkan hubungan erat antara kebiasaan merokok, terutama sigaret, dengan timbulnya kanker paru-paru. Bahkan ada yang secara tegas menyatakan bahwa rokok sebagai penyebab utama terjadinya kanker paru-paru.
        Partikel asap rokok, seperti benzopiren, dibenzopiren, dan uretan, dikenal sebagai bahan karsinogen. Juga tar berhubungan dengan risiko terjadinya kanker. Dibandingkan dengan bukan perokok, kemungkinan timbul kanker paru-paru pada perokok mencapai 10-30 kali lebih sering.

;;